Setiap
manusia mendambakan hidup sukses. Hidup mapan tidak akan datang tiba-tiba.
Tetapi, melalui proses panjang sebagai upaya mencapai tingkat hidup lebih baik
dan mampu menciptakan suasana penuh damai, tenang, bahagia, menepis kegalauan,
dan bayangan buruk dalam kehidupan.
Islam telah memberikan tuntunan dalam upaya meraih kesuksesan hidup tersebut.
Pertama, dengan beriman dan beramal saleh. Allah SWT berfirman, Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl [16]: 97).
Kedua, ridha terhadap takdir Allah. Kesuksesan dapat diraih oleh mereka yang
beriman kepada Allah SWT. Sedangkan, meyakini ketentuan dan kekuasaan (qadha
dan qadar) Allah adalah bagian dari iman kepada-Nya. Dan, ridha itu adalah bagian
dari iman pada qadha dan qadar-Nya.
Oleh karena itu, manusia wajib berhati-hati terhadap buaian angan dan dampak
buruk yang ditimbulkan. Dan, jika ia berkeluh kesah dengan ketentuan-Nya, pasti
akan celaka. Sabda Nabi SAW, Sesungguhnya Allah berfirman; 'Barangsiapa yang
tidak ridha dengan qadha dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana yang Aku
timpakan atasnya, maka sebaiknya ia mencari tuhan selain Aku. (HR Thabrani).
Ketiga, tawakal kepada Allah SWT. Maka itu, seorang Mukmin tidak boleh terlena
oleh segala macam angan-angan dan bujuk rayu dunia. Ia harus yakin kepada Allah
SWT dan berharap anugerah-Nya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. (QS At-Thalaq [65]: 3).
Keempat, selalu mengingat Allah SWT. Mereka yang senantiasa mengingat Allah,
niscaya hatinya akan terasa damai, dan lebih dari itu hidupnya akan lebih baik,
serta keresahan dan guncangan dalam hatinya akan terempaskan karena adanya
cahaya Ilahi. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan
dan tempat kembali yang baik. (QS Ar-Ra'du [13]: 28-29).
Kelima, menyusun perencanaan ke depan. Yaitu, dengan memberikan perhatian
terhadap pekerjaan hari ini dan tidak berlarut dalam keluh kesah dengan
kenyataan masa lalu. Oleh karena itu, Nabi SAW selalu memohon perlindungan dari
sifat keluh kesah.
Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh dan kesah, aku
berlindung kepada-Mu dari sifat tak berdaya dan malas. Aku berlindung kepada-Mu
dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya
utang dan penindasan orang lain. (HR Bukhari).
Setiap Muslim yang ingin hidup sukses, hendaknya selalu menanamkan paradigma
berpikir sukses sehingga dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat kelak.
Amin. Wa Allahu A'lam.
0 Response to "Munuju Hidup Bahagia Menurut Islam"
Post a Comment